Lempar jumrah adalah salah satu ritual penting dalam ibadah umroh dan haji yang dilakukan di Mina. Prosesi ini merupakan simbolisasi penolakan terhadap godaan setan dan meneguhkan ketaatan kepada Allah SWT. Jamaah haji dan umroh melempar batu kerikil ke tiga tiang yang disebut jumrah, yaitu Jumrah Ula, Jumrah Wusta, dan Jumrah Aqabah. Pelaksanaan lempar jumrah dilakukan pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Bagi jamaah umroh, lempar jumrah biasanya dilakukan jika melaksanakan umroh pada musim haji atau umroh plus haji (umroh tamattu'). Ritual ini mengandung makna mendalam tentang perjuangan melawan hawa nafsu dan komitmen untuk senantiasa berada di jalan yang benar. Area Jamarat sendiri telah mengalami pengembangan untuk menampung jutaan jamaah setiap tahunnya, memastikan kelancaran dan keamanan selama pelaksanaan ibadah. Mina menjadi saksi bisu jutaan umat Muslim yang datang dari seluruh penjuru dunia untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini.
Sejarah dan Makna Lempar Jumrah
Lempar jumrah mengacu pada kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Ketika Nabi Ibrahim AS hendak melaksanakan perintah tersebut, setan berusaha menggoyahkan imannya. Nabi Ibrahim AS kemudian melempari setan dengan batu sebagai bentuk penolakan terhadap godaannya. Kisah ini mengajarkan pentingnya keteguhan iman dan menolak segala bentuk bisikan yang menjauhkan diri dari Allah SWT. Ritual ini menjadi pengingat bagi setiap Muslim untuk selalu waspada terhadap godaan setan dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah dan ketaatan. Ibadah haji tidak lepas dari makna-makna mendalam yang terkandung dalam setiap rukunnya, dan lempar jumrah adalah salah satunya.
Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan lempar jumrah memiliki tata cara tertentu yang harus diikuti oleh jamaah. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Mengumpulkan batu kerikil sejumlah 7 butir untuk setiap jumrah yang akan dilempar.
- Menuju Jamarat dan melempar Jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
- Melempar tiga jumrah (Ula, Wusta, Aqabah) pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
- Setiap jumrah dilempar dengan 7 butir kerikil sambil mengucapkan takbir.
- Melempar dengan tenang dan khusyuk, serta menghindari dorongan atau tindakan yang dapat membahayakan jamaah lain.
Waktu pelaksanaan lempar jumrah juga memiliki ketentuan. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, lempar jumrah Aqabah dimulai setelah matahari terbit. Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, lempar jumrah dapat dilakukan setelah matahari tergelincir (waktu dzuhur). Namun, ada juga keringanan bagi jamaah yang sakit, lansia, atau memiliki uzur lainnya untuk melakukan lempar jumrah di luar waktu tersebut dengan mewakilkan kepada orang lain. Haji adalah ibadah yang membutuhkan persiapan fisik dan mental, termasuk memahami tata cara pelaksanaan setiap rukunnya.
Perkembangan Area Jamarat
Area Jamarat telah mengalami perkembangan signifikan untuk meningkatkan kapasitas dan keamanan jamaah. Pemerintah Arab Saudi telah membangun jembatan bertingkat yang memungkinkan jamaah untuk melempar jumrah dari berbagai level, mengurangi kepadatan dan risiko berdesakan. Jembatan Jamarat juga dilengkapi dengan fasilitas modern seperti eskalator, lift, dan sistem ventilasi untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah. Selain itu, area sekitar Jamarat juga diperluas dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti toilet, tempat wudhu, dan area istirahat. Umroh dan haji adalah ibadah yang membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai untuk memastikan kelancaran dan keselamatan jamaah. Perkembangan area Jamarat adalah bukti komitmen pemerintah Arab Saudi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu Allah.
Hikmah dan Esensi Lempar Jumrah
Lempar jumrah bukan sekadar ritual melempar batu, tetapi mengandung hikmah dan esensi yang mendalam. Ritual ini mengajarkan tentang:
- Keteguhan iman dalam menghadapi godaan setan.
- Komitmen untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan perbuatan dosa.
- Pengingat akan perjuangan Nabi Ibrahim AS dalam mentaati perintah Allah SWT.
- Solidaritas dan persatuan umat Islam dalam menjalankan ibadah.
- Kesadaran akan pentingnya pengendalian diri dan hawa nafsu.
Lempar jumrah adalah momen penting bagi jamaah untuk merenungkan diri dan memperbarui komitmen untuk menjadi Muslim yang lebih baik. Paket umroh yang baik akan memberikan bimbingan dan edukasi yang memadai tentang makna dan hikmah dari setiap ritual umroh, termasuk lempar jumrah. Travel umroh yang terpercaya akan memastikan jamaah memahami dan menghayati setiap rukun dan sunnah dalam ibadah umroh.
Tidak ada komentar: